Hasto Mau Buka ‘Borok’ Pejabat, MAKI: Jangan Cuma Gertak Sambal
Jakarta –
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) telah memberikan kritik tajam terhadap pernyataan Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, yang kini terjerat dalam kasus dugaan suap dan penghalangan terkait Harun Masiku. Hasto mengklaim memiliki video yang menunjukkan indikasi pelanggaran oleh pejabat publik. MAKI mendesak Hasto untuk menyerahkan video tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika berkaitan dengan kasus korupsi.
“Saya yakin video-video itu memiliki relevansi dengan berbagai isu kekuasaan, sehingga penting bagi KPK untuk mengetahuinya. Ini adalah langkah yang sangat penting, dan video tersebut dapat menjadi bukti dalam penanganan kasus korupsi, baik yang sudah terjadi, yang sedang berlangsung, maupun yang mungkin terjadi di masa depan,” kata Boyamin Saiman, Koordinator MAKI, kepada wartawan pada Senin (30/12/2024).
“Oleh karena itu, saya mendorong Bapak Hasto dan PDIP, termasuk Ibu Conie, untuk menyerahkan video dan dokumen terkait lainnya kepada KPK,” tambahnya.
Boyamin menegaskan bahwa jika video yang menunjukkan pelanggaran pejabat tersebut diserahkan, itu akan mencerminkan keseriusan, bukan sekadar gertakan. Selain KPK, Boyamin juga menyarankan agar video tersebut diserahkan kepada Kejaksaan Agung dan Kepolisian untuk ditindaklanjuti.
“Ini adalah masalah yang serius, bukan hanya ancaman verbal. Saya tidak ingin ini hanya menjadi pernyataan tanpa tindakan. Saya mendesak agar semua dokumen atau video diserahkan kepada KPK dan juga Kejaksaan Agung. Dalam lima tahun terakhir, Kejaksaan Agung telah menunjukkan profesionalisme dalam menangani kasus korupsi. Kepolisian juga memiliki peran vital,” ujarnya.
“Jangan anggap situasi ini seolah-olah kekuasaan hanya berpihak pada satu pihak. Suatu saat, PDIP bisa kembali berkuasa, jadi penting untuk menyerahkan data kepada penegak hukum yang dapat digunakan ketika diperlukan. Jika ini benar-benar merupakan bukti terkait korupsi, penilaian saya saat ini belum ada, karena baru sebatas gertakan dan belum ada informasi lebih lanjut,” pungkasnya.
Hasto Siap Mengungkap Video ‘Borok’ Pejabat Negara
Sebelumnya, Juru Bicara PDI Perjuangan, Guntur Romli, membela Hasto Kristiyanto yang dianggap cemas setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Guntur berpendapat bahwa KPK saat ini diperkuat oleh orang-orang yang diangkat oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
“Dalam bahasa Jawa, ini seperti ‘nabok nyilih tangan’, yang berarti menampar menggunakan tangan orang lain. Pimpinan KPK saat ini terpilih di era siapa? Mereka adalah pejabat tinggi negara, khususnya penegak hukum, yang diangkat oleh Jokowi,” jelas Guntur pada Jumat (27/12).
“Jika kita lihat opini publik dan media sosial, terlihat bagaimana Pak Prabowo masih sangat tergantung pada Jokowi,” tambahnya.
Guntur juga menyebut bahwa Hasto memiliki beberapa video yang berkaitan dengan isu perpanjangan masa jabatan yang akan segera dirilis.
“Jadi, Jokowi memang menginginkan perpanjangan masa jabatan seperti yang diungkapkan oleh orang-orang terdekatnya, dan video yang akan dirilis oleh Sekjen menjadi buktinya,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Hasto memiliki video lain yang berpotensi besar, salah satunya yang berkaitan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
“Ada video khusus yang mengungkap kriminalisasi terhadap Anies Baswedan beserta buktinya. Ini bisa menjadi skandal besar yang jauh lebih hebat dari kasus Watergate di Amerika. Ini adalah penyalahgunaan aparat negara untuk membungkam lawan politik. Daya ledaknya luar biasa,” ungkapnya.
“Khusus untuk mantan petinggi, Sekjen selalu mendampingi dan membela dia serta keluarganya selama 23 tahun. Setiap rahasia kecil dan buktinya ada di tangan Sekjen,” pungkasnya.
(dek/idn)