Berapa Persen Es Kutub Utara yang Sudah Mencair? Mencapai Lebih dari 90 Persen
Lapisan es di Kutub Utara terus mengalami pencairan sebagai dampak dari pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan. Foto: ist
Arktik dan Antartika berperan sebagai ‘kulkas’ bagi planet kita. Dua wilayah ini, yang dikelilingi oleh salju dan es, sangat penting dalam memantulkan panas kembali ke luar angkasa, sehingga menjaga keseimbangan suhu global.
Ketika jumlah es semakin berkurang, kemampuan untuk memantulkan panas juga akan berkurang, yang bisa berujung pada peningkatan gelombang panas di berbagai daerah di dunia.
Dalam tujuh tahun terakhir, tercatat tiga kali rekor terendah dalam luas lapisan es, yaitu pada tahun 2017, 2022, dan kini 2023.
Para ilmuwan menyatakan bahwa dinamika lapisan es di Kutub Utara adalah masalah yang kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor, bukan hanya perubahan iklim saja.
Selama 40 tahun terakhir, area es di Kutub Utara mengalami perubahan yang sangat mencolok, dengan penurunan yang signifikan terlihat dalam beberapa tahun terakhir.
Persentase Pencairan Es di Kutub Utara
Setiap musim panas, luas es di Kutub Utara menyusut antara 12-13% per dekade sebagai akibat dari pemanasan global.
Menurut laporan dari World Wildlife, pencairan lapisan es di kutub disebabkan oleh perubahan iklim yang diakibatkan oleh pemanasan global. Di Laut Arktik, es telah berkurang hampir 13% per dekade, dan dalam tiga dekade terakhir, es yang paling tua dan tebal di Kutub Utara mengalami penurunan hingga 95%.
Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat tanpa ada upaya pengendalian yang efektif, diperkirakan Arktik akan bebas es pada musim panas sekitar tahun 2040. Hilangnya es laut tentu akan membawa dampak yang luas di seluruh dunia.
Namun, penting untuk dicatat bahwa saat ini Kutub Utara masih memiliki lapisan es yang lebih tebal dibandingkan dengan Kutub Selatan. Secara umum, satu meter es di Antartika setara dengan 3-4 meter es yang lebih tua di Arktik.
(sumber: anomsuryaputra.id)