Astronot Prancis Akhinya Ungkap Inti Bulan, Ternyata Ini Isinya

Astronot Prancis Akhinya Ungkap Inti Bulan, Ternyata Ini Isinya

Inti Bulan Terungkap. FOTO/IFL Science

PARIS – Akhirnya, misteri yang telah lama mengusik para ilmuwan tentang sifat inti Bulan, apakah padat atau cair, telah terjawab. Sebuah tim peneliti dari Pusat Riset Ilmiah Nasional Prancis berhasil mengungkap hasil penelitian mereka.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal Nature pada bulan Mei tahun lalu, mereka menegaskan bahwa inti Bulan berbentuk bola padat dengan kepadatan yang sebanding dengan besi.

“Temuan ini,” kata tim yang dipimpin oleh astronom Arthur Briaud, “menantang pandangan kita tentang evolusi medan magnet Bulan. Penemuan tentang struktur inti ini memberikan wawasan baru tentang kemungkinan pembalikan mantel global dan memberikan informasi penting mengenai periode pemboman yang dialami Bulan dalam satu miliar tahun pertama sejarah Tata Surya.”

Sementara misi Apollo telah memberikan data seismik terkait Bulan, resolusi data tersebut ternyata tidak cukup mendetail untuk menarik kesimpulan yang definitif. Meski diketahui bahwa inti luar Bulan terdiri dari material cair, sifat inti dalamnya masih menjadi perdebatan, karena baik model inti padat maupun cair dapat menjelaskan data dari Apollo dengan cukup baik.

Briaud dan timnya mengumpulkan data dari berbagai misi luar angkasa serta eksperimen pengukuran jarak laser di Bulan untuk menganalisis karakteristik inti dan membandingkannya dengan berbagai model inti yang ada, guna menemukan yang paling sesuai.

Model yang mereka kembangkan menunjukkan bahwa material yang lebih padat terletak di bagian tengah, sementara material yang kurang padat berada di lapisan atas, yang juga menjelaskan keberadaan unsur-unsur di dekat daerah vulkanik Bulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa inti Bulan terdiri dari lapisan luar yang cair dan inti dalam yang padat, mirip dengan struktur yang terdapat di Bumi. Model ini mengindikasikan bahwa radius inti luar sekitar 362 kilometer (225 mil), sedangkan radius inti dalam mencapai 258 kilometer (160 mil), yang berkontribusi sekitar 15 persen dari total radius Bulan. Tim peneliti juga menemukan bahwa kepadatan Bulan berkisar sekitar 7.822 kilogram per meter kubik, yang sebanding dengan kepadatan besi.

Menariknya, pada tahun 2011, tim yang dipimpin oleh ilmuwan planet NASA, Marshall Renee Weber, mencapai hasil yang serupa dalam penelitian mereka. Briaud menegaskan bahwa temuan mereka mengkonfirmasi bahwa inti Bulan memiliki kesamaan dengan inti Bumi.

Memahami komposisi inti Bulan sangat penting untuk mengetahui bagaimana dan mengapa medan magnet Bulan mengalami penurunan sekitar 3,2 miliar tahun yang lalu. Medan magnet ini dulunya cukup kuat pada tahap awal, dan penurunan ini sering kali berkaitan dengan pergerakan dan konveksi yang terjadi dalam inti.

(sumber: anomsuryaputra.id)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *